Tuesday, 4 October 2016

Sebatang Pohon, Gunung & Seekor Unta

Pada satu buah hri Uqa'il bin Abi Thalib bertolak bekerja sama- bersama Nabi Muhammad SAW. Pada dikala itu Uqa'il menyaksikan tiga histori ajaib yg menjadikan hatinya jadi bertambah kuat dalam berpegang teguh di dalam Islam.

Peristiwa mula-mula yaitu, dikala Rasulullah SAW mau lakukan hajat adalah membuang air akbar, sedangkan di hadapannya terdapat beberapa batang pohon saja.

Maka Baginda SAW berbicara terhadap Uqa'il, "Hai Uqa'il teruslah engkau terjadi hingga ke pohon itu, & katakan kepadanya pada( pohon), bahwa sesungguhnya Rasulullah bicara : supaya` anda seluruhnya (pohon-pohon) datang kepadanya buat jadi aling-aling atau penutup baginya (Rasulullah), lantaran sesungguhnya Rasulullah dapat membawa air wudhu & buang air agung`

Uqa'il pun ke luar & bertolak mendapati pohon-pohon itu. namun, sebelum beliau menyelesaikan tugasnya. Ternyata pohon-pohon itu telah tumbang dari akarnya pun telah mengelilingi di lebih kurang Rasulullah SAW hingga Rasulullah SAW selesai dari hajatnya. Maka Uqa'il kembali ke area pohon-pohon itu.

Peristiwa ke-2 merupakan, saat Uqa'il merasakan haus yg amat & tak menemukan air sama sekali biarpun ia telah mencari air kesana kemari.
cream pemutih wajah
Kemudian, Rasulullah SAW bicara pada Uqa'il bin Abi Thalib, "Hai Uqa'il, dakilah gunung itu, & sampaikanlah salamku kepadanya pula katakan, jikalau` padamu ada air, berilah saya minum !`".

Uqa'il dulu berangkat mendaki gunung itu & bicara kepadanya layaknya yg sudah diperintahkan oleh Rasulullah tadi. namun, sebelum beliau selesai bicara, gunung itu bicara bersama fasihnya, "Katakanlah terhadap Rasulullah, bahwa saya sejak Allah SWT menurunkan ayat yg berbunyi : `Hai orang-orang yg beriman, jagalah dirimu beserta keluargamu dari (siksa) api neraka yg umpannya dari manusia & batu`. saya menangis dari karena takut seandainya saya jadi batu itu maka tak ada lagi air padaku."

Peristiwa ke-3 merupakan, kala Uqa'il sedang terjadi dgn Nabi, tiba-tiba ada seekor unta yg meloncat & lari ke hadapan Rasulullah SAW.

Unta itu dulu berbicara, "Ya Rasulullah, saya minta perlindungan darimu."

Ketika Unta itu belum selesai mengadukan halnya pada Rasulullah, tiba-tiba datanglah dari belakang satu orang Arab Badui bersama mengambil pedang terhunus. Melihat orang Arab Badui itu, Nabi Muhammad SAW bicara, "Hendak apakah anda kepada unta itu ?"

Orang Arab Badui itu menjawab, "Wahai Rasulullah, saya sudah membelinya bersama harta yg mahal, tapi beliau tak ingin tunduk & tak ingin jinak, maka bakal kupotong saja & bakal kumanfaatkan dagingnya (kuberikan pada orang-orang yg memerlukan)."

Rasulullah SAW tanya pada unta tersebut, kenapa engkau menderhakai ia ?".

Jawab unta itu, "Wahai Rasulullah, sungguh saya tak menderhakainya dari satu tugas pun, bakal tapi saya menderhakainya dari dikarenakan perbuatannya yg tidak baik. Kerana kabilah yg dirinya termasuk juga di dalam golongannya, tidur meninggalkan solat Isya'. Kalau sekiranya ia ingin berjanji terhadap engkau dapat mengerjakan & tak meninggalkan solat Isya' itu, maka saya berjanji tak bakal menderhakainya lagi. Sebab saya takut bila Allah menurunkan siksa-Nya terhadap mereka, sedang saya berada di antara mereka."

Akhirnya Nabi Muhammad SAW membawa perjanjian orang Arab kampung itu, bahwa dirinya tak bakal meninggalkan solat Isya'. seterusnya, Nabi Muhammad SAW menyerahkan unta itu kepadanya. Dan beliau pun kembali terhadap keluarganya bersama mengambil unta tersebut & suatu janji yg mesti dirinya laksanakan.

Sungguh betapa cuma sebatang pohon, suatu gunung, & seekor unta, demikian taatnya mereka dgn perintah Allah & RasulNya & pula mengkhawatirkan kondisinya pada beliau nanti di Akhirat. Lalu dengan cara apa bersama kita, yang merupakan Khalifah di muka bumi & menyandang gelar sbg makhluk yg paling sempurna yg sempat diciptakan oleh Sang Maha Pencipta ?? Hendaknya kita memikirkannya masak-masak.